Tag Cloud

Diberdayakan oleh Blogger.

Sekarang pukul...

Mengenai Saya

Foto saya
Seorang gadis biasa yang masih diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk hidup di dunia ini untuk mencari pahala sebanyak-banyaknya dan mengamalkan segala yg aku miliki. Saat ini aku sedang menempuh S1 jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di Unesa. Aku sangat tidak menyukai seorang "Penjilat". Satu hal tentangku. *Pemalu tapi Seruu. Berbahaya! haha ^^*

Minggu, 21 Juli 2013

Tuhan Suka Bermain

Teruntuk Nike, Kiki, dan Butet
pada jalan berliku itu aku berjalan
menapaki pilihan hidup yang terlanjur kuambil
menyesal...
memilukan...

detik-detik yang berlalu telah kuhitung
tik tok tik tok tik tok
langkah tiga pasang kaki terdengar mendekat
tap tap tap tap tap
mengetuk pintu
tok tok tok tok tok
kubuka pintu yang terkunci lama

tiga wajah beriaskan surga mendekat
tiga pasang tangan bergambar surga mendekap

tiga tahun belakangan ini, aku mengecup surga
ya, surga Tuhan yang indah
penuh dengan taman dan takkenal malam
begitu melenakan
penyesalan menjelma pensyukuran

Tuhan punya banyak cara untuk bermain
pertemuan langgeng dengan perpisahan
takapa jika perpisahan akan menjadi indah
tapi tetap saja aku taksuka caraNya bermain

pria berbaju putih yang entah dari surga atau neraka datang
Tuhan memandatkannya
hanya satu dari penghuni surga yang mengerti kedatangannya
dia menuntunku
dia menjauhkanku dari pikiran buruk tentang seseorang berbaju putih

sungguh buruk kabar yang dibawanya
katanya, Tuhan rindu padaku
katanya lagi, Tuhan ingin aku pulang
katanya sekali lagi, lebih memekik tenggorokan, Tuhan hanya memberiku sedikit waktu

tiga sosok surga selalu menggandengku
takmembiarkanku sendiri
tiga sosok surga selalu mendengarku
takmembiarkanku terdiam
hanya satu sosok surga yang selalu memperingatiku
tak membiarkanku lupa
lupa semua darah yang telah kupersembahkan

aku masih dalam permainan Tuhan
gaya menangkis, gaya menyerang, gaya bertahan, telah kulakukan
aku takmenang, Tuhan sepertinya tetap menginginkanku pulang
caraNya bermain melebihiku
jika kalah, aku kembali pada satu sosok surga

Tuhan sepertinya benar-benar menginginkanku pulang
dia ingin menanyakan tanggung jawabku

baiklah, aku serahkan pada bulan ke sebelas
jika kalah, aku bersedia pulang

Tuhan, hingga bertemu bulan ke sebelas, aku ingin memberi tiga sosok surga senyum terindahku
Tuhan, aku ingin tiga sosok surga tahu besarnya sayangku
Tuhan, aku ingin tiga sosok surga selalu mengingatku jika aku harus pulang
Tuhan, aku ingin tiga sosok surga bahagia dalam hidupnya

hanya saja Tuhan...
pada bulan ke sebelas, hari ke empat belas, aku ingin melihat angka 21 di atas kue tart milik satu sosok surga
menepukkan irama lagu pertambahan usia dan menyantap kue tart bersama dua sosok surga
jika taksempat, maka aku titipkan padaMu

sekarang Tuhan, kuteruskan permainan yang telah kaususun hingga finish.......





Kediri, 14 Juli 2013
tengah malam, dalam kamar bersama tiga sosok surga
yang sedang merajut mimpi




Istiqomah Dian Kartini

Tiga penghuni surga yang menjagaku :)
Read more...
separador

Malaikat-Malaikat Tuhan Itu Adalah...

Tuhan begitu baik padaku yang jahat padaNya
ya, Dia memberiku bukan hanya satu, tapi tiga Malaikat
Malaikat-malaikat takbersayap
Malaikat-malaikat berhati mulia

Malaikat ke satu begitu lugu
Tuhan seolah begitu dekat dengannya
dia tahu tentang kesakitanku
kesakitan yang takdiketahui oleh dua lainnya
jika diingat, namanya pernah dimiliki oleh Dewi Kemenangan dan Kekuatan
sesuai namanya, dia selalu memberiku kekuatan agar bisa menang dari kesakitanku

Malaikat ke dua begitu keibuan
Tuhan pun dekat dengannya
layaknya seorang ibu, dia paling peka perasaannya
ya, mungkin dia memang dapat menenangkan segala ketegangan dan emosi buruk, sesuai namanya
kedua Malaikat lainnya pun dapat ditenangkannya

Malaikat ke tiga begitu ceria
Tuhan pun takkalah dekat dengannya
dia pendonor tawa terbanyak untukku dan dua Malaikat lain
sesuai namanya, dia gambaran ragam budaya
keteguhan yang luar biasa ia simpan
dia selalu mengajarkanku untuk ceria dan tegar

Tuhan, terima kasih untuk para Malaikat yang kaukirim
aku takbisa mengucap janji sebagai penjaga
tapi aku bisa mengucap janji sebagai pencinta dan penyayang bagi ketiganya
semua kulakukan hingga Kau memintaku pulang

untuk ketiga Malaikat Tuhan, aku tanpamu, taksanggup...



Kediri, 11 Juli 2013
masih di dalam kamar bersama tiga Malaikat Tuhan



Istiqomah Dian Kartini
Read more...
separador

Tak Kutemukan Judul

musim hujan bulan Juli aku berjalan jauh
tangan-tangan Malaikat Tuhan kugandeng
setiap kubangan yang menyapa kulewati
pada hitungan ke tiga kulompati

malam ke satu aku kesakitan
semua rasa sakit kutolak
tak ingin jika para Malaikat Tuhan kehilangan tawa
wajah mereka kupandangi
segala keperihan raga kuterjang

malam ke dua aku berdosa
tawa para Malaikat Tuhan kuhilangkan
paku-paku yang menancap otak takbisa kucabut
aku terbaring, takbisa berkata, "Aku baik-baik saja."

untukmu aku ingin berkata, "Aku baik-baik saja. Tolong beri aku tawa sebelum aku kehabisan waktu."




Kediri, 11 Juli 2013
di dalam kamar bersama tiga Malaikat Tuhan



Istiqomah Dian Kartini
Read more...
separador

Kamis, 25 Oktober 2012

Tangan Halus


tangan halus itu selalu kupandangi
seputih awan di langit cerah
menggaungkan keinginan menyentuh
menghilangkan dahaga hati

tangan halus itu selalu kepegangi
halus, sehalus sutera
menghantarkan kehangatan
mendendangkan lagu hati

tangan halus itu selalu kuelus
mengasah agar tetap halus
menciptakan kedamaian
menggetarkan dawai hati

***
tangan halus itu menyentuh pipi dingin ini
menghantarkan kehangatannya
mendesirkan saraf sekujur tubuh
menggoyahkan keyakinan

tangan halus itu mengelus pipi yang menghangat ini
makin menghantarkan kehangatan
makin mendesirkan saraf
makin menggoyahkan keyakinan




Surabaya, 25 Oktober 2012



Istiqomah Dian Kartini
Read more...
separador

Kamis, 04 Oktober 2012

Dom Dome Dom

di tengah kerumunan ada dirimu
di balik berjuta bayangan ada bayangmu
di berbagai pesona ada wajahmu

mata ini hanya terfokus pada satu
satu yang tak akan pernah aku lepaskan
pikiran ini hanya terbayang akan satu
satu yang tak mungkin absen dari pikiran

ketika kedua mata saling berhadapan
sungguh getaran itu tak dapat kuhentikan
ketika masing-masing pikiran terkoneksi
aku hanya bisa memendam kesenangan dalam hati

mata dan pikiran ini bisa kukendalikan
tapi harus kuapakan hati yang telah sangat mendambamu?
bisa saja mata dan pikiran ini tak terkoneksi
tapi bisakah hati yang telah sangat memerah ini kutumbalkan?

aku hanya bisa terdiam dalam kegamangan hati
sungguh tak ada lagi arti jika nanti hatimu telah terkoneksi
luka hati ini tak terperi
mengingat kau dan aku tak akan bersama sampai nanti




Kamis, 4 Oktober 2012
Di bangku-bangku ketika aku menatapmu


Istiqomah Dian Kartini
Read more...
separador

Rabu, 04 Juli 2012

Sampah Kamarku, Kamarku Sampah (?)

kegelisahan mulai menyeruak pada awal Juni
pria berponi Superman itu mengucapkan tulahnya

Read more...
separador

Jumat, 15 Juni 2012

Memenjarakan Rasa

Dari S untuk N...

Kau begitu indah. Jika ada yang berkata bahwa manusia tak ada yang sempurna, mereka salah. Bagiku kau sangat sempurna hingga membuatku terpana.
Jika mengenang rasaku ini, aku jadi teringat Mengawini Ibu milik Khrisna Pabichara. Ya, serupa tapi tak sama. Hanya sama pada inisial.
Aku gemar memandangi wajahnya, terlebih kilau mata yang memancarkan sinar langka nan indah, langsung menghujam jantungku. Hahh, aku tak tahu apa ini. Rasa yang menurutku wajar tapi tabu bagi khalayak.
Aku sering mencuri kesempatan hanya untuk mendekatinya, menatap matanya, bahkan membaui aroma tubuhnya. Sungguh, keindahan yang luar biasa.
Aku teringat saat dia tiba-tiba menggandeng tanganku, erat. Adrenalinku segera meninggi. Fantasi gelora mudaku datang. Apakah dia juga merasakan hal yang sama sehingga dia berani menggandeng tanganku?

"Andai saja N tahu mengenai rasa yang terpenjara ini.... Ahhh, jangan tanyakan kemungkinan itu padaku. Aku terlalu takut untuk mengetahuinya. Tak bisa kubayangkan jika itu benar-benar terjadi."

Paras dan kilau matamu selalu bergentayangan dalam pikiranku.
N, sampai kapan aku harus memenjarakan rasa ini?
Aku takut, tapi aku ingin kau mengerti akan rasaku.
Aku ingin menyudahinya, tapi aku tak bisa. Dia mencengkramku kuat-kuat.
Tolong, cobalah mengerti aku, N! Aku sudah tak sanggup untuk memenjarakannya.

Tolong, jangan membenci, menghujat, dan mengucilkanku!
Ku akui, N...
Aku cinta padamu.
Cinta seorang wanita kepada wanita layaknya cinta seorang pria kepada wanita.



Istiqomah Dian Kartini, 2012


.:. Berdasarkan kisah nyata seorang sahabat yang merasa terpenjara dalam dirinya sendiri .:.


*Penulisan dan pemuatan cerita ini sudah mendapatkan izin dari orang yang bersangkutan*
Read more...
separador

Followers

Pengunjung

Twitter